Kini, semakin banyak variasi kosmetik baru bermunculan. Dari yang merek lama seperti Wardah, atau yang indie misalnya Looke, mereka berlomba-lomba mengeluarkan produk andalan dengan ingredients kekinian. Retinol, alpha arbutin, bakuchiol, niacinamide, sebutlah satu per satu.
Animo masyarakat juga menyambut baik dengan adanya brand-brand ini. Nyatanya, 8 dari 10 teman-temanku makin rajin pakai skincare setelah melihat iklan kosmetik di internet. Pernah juga lho, aku dikasih tau sama seorang kawan, tentang sebuah merk skincare yang berhasil menghilangkan noda hitam di wajahnya. Kebetulan aku belum pernah dengar merek yang dimaksud. Kupikir tadinya merek Korea, ternyata pabriknya di Cibinong. Haha.
Ini adalah hal baik, karena jika banyak warga belanja kosmetik, artinya negara sedang baik-baik saja. Ibarat kata, kalau beli makeup skincare aja mampu, berati kebutuhan primer seperti beras pasti stok aman kan?
Nah, saking banyaknya deretan brand-brand skincare, lalu timbul pertanyaan, kosmetik-kosmetik tersebut aman nggak ya? Jaminan mutu nggak ya? Apakah bisa memberikan hasil seperti klaimnya?
Di sinilah fungsi beauty blogger atau edukator kosmetik yang mengambil posisi netral. Kadang kita terhanyut dengan klaim iklan kosmetik, atau bahkan review dan testimoni yang tidak selalu akurat.
Aku akan menjelaskan beberapa acuan untuk mengetahui bahwa kosmetik yang kamu beli itu AMAN.
Kosmetik di sini termasuk skincare, makeup, toilettries, dan berbagai barang yang dioleskan ke kulit kita. Mengingat kita memakainya setiap hari, maka penting untuk tahu cara membaca label dan ciri-ciri kosmetik yang aman.
1. Ada nomor BPOM (atau lisensi dari negara asal)
Ini penting banget, soalnya nomor BPOM adalah semacam jaminan dari negara bahwa kosmetik tersebut bebas dari bahan berbahaya dan aman dipakai di kulit sesuai standar keamanan di negara penerbit. BPOM terdiri dari organisasi ilmuwan dan peneliti yang mengatur kebijakan dan mengawasi produk makanan dan obat termasuk di dalamnya, kosmetik. Kebijakan ini berasal dari keilmuan mereka yang memang memahami bagaimana cara skincare bekerja. Misalnya, tau zat hidroquinon kan? Itu, yang sering dipakai di kosmetik pemutih. Di BPOM sendiri, mereka membuat aturan ada kandungan maksimal hidroquinon yang boleh disertakan dalam produk kosmetik bebas.
2. Ada nama merek
Ini sudah pasti ya. Mana ada kosmetik tanpa ada mereknya ya kan? Misal nama kosmetiknya Lady Skin, maka harus ada tulisan gede "Lady Skin" di label kosmetiknya.
So, kalau kamu nemu kosmetik yang tulisannya cuma krim pagi, krim malam, facial wash, itu artinya apaa??
3. Ada keterangan komposisi lengkap
Setelah membaca nama produk, pastikan ada kandungan ingredients-nya dengan lengkap. Ini adalah keterangan yang memuat dari apa saja bahan-bahan penyusun kosmetik yang kamu beli. Dengan adanya daftar komposisi yang lengkap, kamu bisa mendapatkan jaminan bahwa tidak ada kandungan kosmetik yang berbahaya.
Umumnya, komposisi paling dominan hingga paling sedikit ditulis berurutan dari paling depan.
Nah di sini kamu musti jeli, apabila ada kosmetik yang mengklaim mengandung, misalnya, ekstrak madu, tetapi madunya cuma ditulis di bagian belakang, artinya....
Yes.
Madunya cuma gimmick doang.
4. Ada tanggal kadaluarsa
Ini juga wajib ada di setiap kosmetik yang layak. Kosmetik itu ada masa pakainya. Apabila melampaui tanggal kadaluarsa, dikhawatirkan kosmetik akan berkurang khasiatnya, atau malah bisa jadi berbahaya di kulit. Seiring berjalannya waktu, bisa jadi ada perubahan aroma, zat, khasiat, termasuk struktur kimia. Selain manfaatnya akan berkurang, juga bisa ada oksidasi yang justru tidak diinginkan kulit.
5. Ada PAO (Period After Opening)
PAO berbeda dengan expired date. PAO menunjukkan batasan waktu setelah kemasan dibuka. Misal tertulis PAO 6 bulan, artinya kosmetik tersebut layak digunakan selama 6 bulan setelah dibuka.
6. Ada cara pemakaian
Idealnya di setiap kemasan kosmetik ada panduan pemakaian yang benar. Kan nggak lucu kalau facial wash kamu pake jadi serum. Nanti klenyit-klenyit gimana gitu.
Misal serum AHA/BHA. Harus disebutkan cara penggunaannya yaitu sebelum membersihkan wajah, dibiarkan 10 menit, dan tidak boleh dibiarkan semalaman. Bisa dibayangkan kalau memakai AHA secara serampangan, bisa-bisa kulitmu jadi over exfoliate.
7. Ada nama PT produsen/ PT importir
Untuk menjamin keamanan, nama produsen juga wajib disebut di dalam kemasan. Harus tertulis jelas, dibuat di daerah mana, oleh PT siapa. Kalau kosmetiknya impor, juga harus ada keterangan importirnya siapa, alamatnya mana. Ini adalah jaminan bahwa kosmetikmu tidak abal-abal dan dikeluarkan oleh perusahaan yang legal. Kalau tidak ada, kamu sudah tahu kenapa.
@andhikalady
0 komentar:
Post a Comment