Persoalan gizi anak, buat saya bukanlah hal yang main-main dan bisa dilakukan sembarangan. Apalagi di saat fase emas pertumbuhan anak, yaitu di 1000 hari pertama kehidupan. Kalau dikalkulasikan hitungan tahun yaitu semenjak janin di dalam kandungan hingga bayi berusia 2 tahun. Sekitar 70% pertumbuhan organ terjadi pada masa golden ini. Sisanya bertahap hingga anak berusia 18 tahun.
Karena sebagian besar pertumbuhan 'diborong' saat bayi hingga toddler, maka dari itulah pemberian gizi optimal sangatlah super duper-duper penting. Salah sedikit, bisa gagal tumbuh hingga stunting. Saya nggak mau anak saya lambat tumbuh apalagi lamban belajar. Untungnya sekarang lebih banyak ibu-ibu yang lebih aware terhadap gizi anak dibanding ibu-ibu generasi terdahulu.
Masih ingatkah dulu di zaman ibu-ibu kita yang bilang "anak jangan dikasih santan, nanti diare"; "bayi 3 bulan dikasih makan saja pakai pisang diulek biar kenyang"; dan "jangan dikasih minyak mentah atuh"? Padahal bayi 3 bulan diwajibkan hanya minum ASI saja. Kemudian santan dan minyak justru memiliki kandungan lemak yang baik untuk nutrisi otak dan menambah berat bayi.
Umur satu tahun adalah saat ideal untuk masa transisi makanan bayi menuju makanan dewasa. Pasalnya gigi sudah mulai tumbuh dan selera bayi semakin beragam. Anak saya contohnya, dia sudah mulai bosan dengan aneka bubur-buburan. Alhasil saya kerapkali memasakkan makanan yang mirip dengan makanan orang dewasa dengan sedikit modifikasi. Apa saja contohnya? Yuk mari disimak.
Cake tinggi kalori
Saat BB anak stuck, maka makanan yang direkomendasikan adalah yang memiliki kalori tinggi. Semisal telur, santan dan aneka produk susu. Cake sederhana tinggi kalori ini saya buat dari bahan roti tawar, telur, keju, susu, mentega dan santan. Mix it up, kemudian dikukus. Jadi deh.
Pudding
Adakalanya bayi bosan makan buah-buahan segar. Solusi terbaiknya ya diolah saja jadi pudding. Bahannya mudah sekali, pakai agar plain, buah, santan, telur dan susu. Wow, kalorinya combo! Niscaya bayi jadi mudah makan dan makin suka buah-buahan.
Nasi/jagung santan
Nasi santan ini juga tinggi kalori lho, untuk menambah BB anak lumayan ampuh. Cita rasanya mirip dengan nasi uduk atau nasi kuning yang biasa kita makan. Cuma, kalau untuk bayi teksturnya dibuat lebih lembik. Caranya mudah banget, tinggal rebus beras dengan air sampai setengah matang, lalu tambahkan santan dan bumbu sederhana (bawang putih, bawang merah, daun salam dan garam). Tunggu sampai matang dan sajikan bersama lauk pauk.
Mie Instan
Hah, mie instant untuk makanan bayi? Apa nggak salah, kan banyak micinnya, kan nggak sehat, bla bla bla. Nah, untuk kegalauan ini, saya udah nggak khawatir lagi nih, soalnya sudah ada mie instant sehat Lemonilo yang bebas micin aman untuk konsumsi keluarga Indonesia. Jadi sah-sah aja buat memberikan Lemonilo kepada anak-anak. Mau buktinya? Ini Rafathar aja enjoy makan mie Lemonilo.
Hihi, lucu banget kan aktifitasnya. Kalau kamu perhatikan, semua properti keluarga Rans itu pake foto/gambar yang sama bahkan kertas kadonya juga. Seru kali ya punya keluarga kompak seperti ini. Apalagi makanannya juga yang sehat seperti Lemonilo. Mahal sedikit, manfaat lebih banyak.
Nah, untukmu yang mau mencari info lebih banyak tentang hidup sehat ala Lemonilo, kamu bisa kunjungi channel Youtubenya di sini.
Mi itu makan favorit sejuta umat
ReplyDelete..hihihi..