Ada seorang anak 5 tahun bernama Alika (nama samaran). Alika mempunyai problem dalam hal komunikasi di sekolah, terutama dengan teman dan gurunya. Dia tidak suka ngobrol dengan teman-temannya dan alhasil cenderung dijauhi dari pergaulan. Inisiatif Alika untuk memulai obrolan sangatlah kecil. Bahkan menurut gurunya semisal Alika kehausan, dia tidak akan minum atau ngomong meminta minum apabila tidak langsung disodorkan minuman.
Jika terjadi kasus seperti ini, umumnya masyarakat akan bilang si anak memang dasarnya pemalu. Padahal memang Alika yang mengalami problem perilaku. Untung orang tuanya tanggap dan membawa Alika ke konsultan psikologi anak dan melakukan assesment. Benar juga, setelah diagnosis diputuskan, Alika disarankan untuk melakukan sesi Play Therapy untuk menangani perilakunya. Setelah beberapa sesi terapi, perkembangan Alika sangat signifikan. Proses menyapa dan memulai obrolan dengan teman-temannya semakin baik. Gurunya bilang Alika sekarang temannya banyak.
Jogja Medical Center |
Kejadian happy ending di atas adalah salah satu kasus yang bisa ditangani oleh Jogja Medical Center (JMC), sebuah one point therapy dan fasiltas kesehatan yang bisa menangani masalah kesehatan secara komprehensif. Sekilas JMC lebih mirip taman bermain untuk anak-anak, pasalnya hampir di setiap ruangan didekorasi sedemikian rupa supaya anak-anak betah. Mulai dari mural di dinding, mainan, dan buku-buku banyak yang menarik untuk dinikmati anak-anak. Namun sebetulnya JMC juga melayani konseling dan pemeriksaan dokter umum untuk pasien dewasa juga lo. Hmm, jadi berasa anak-anak lagi kan.
Waiting room yang bikin betah |
Pelayanan yang disediakan JMC antara lain: Layanan tumbuh kembang anak, Konsultasi psikologi, poli umum, dan poli gigi. Yang bikin saya tertarik adalah lengkapnya layanan terapi yang disediakan JMC. Di sana terdapat poli terapi wicara, okupasi terapi, dan terapi bermain. Khusus terapi bermain atau play therapy surprisenya adalah merupakan satu-satunya yang ada di Yogyakarta yang diampu oleh terapis Grace Melia.
Grace Melia menjelaskan properti untuk play therapy |
Bagaimana cara mendaftarkan anak untuk ikut Play Therapy?
Well well well, meskipun namanya adalah play therapy, yang namanya terapi tetaplah terapi. Anak dan orang tua harus melakukan serangkaian tes assesment terlebih dahulu untuk mendiagnosis bahwa memang ada masalah yang harus dibantu dengan terapi. Saat tes tersebut barulah bisa diketahui masalah anak beserta terapi jenis apa yang diperlukan. Misal ternyata ada speech delay, bisa jadi si anak akan disarankan untuk terapi wicara. Atau ada gangguan behaviour, maka si anak disarankan ikut sesi play therapy.
JMC tidak hanya melakukan terapi satu arah dengan anak saja, melainkan orang tuanya juga diajak berkomunikasi. Semisal terdapat 12 kali pertemuan, maka 2-3 sesi dilakukan untuk berdiskusi dengan orang tua tentang perkembangan anaknya. Bisa jadi kan, gangguan yang muncul pada anak terjadi karena kesalahan pola didik. Cuma kadang orang tua sudah merasa cukup dan baik-baik saja dengan cara mendidik anak. Di sinilah saat yang tepat untuk menurunkan ego, bahwa menjadi orang tua tidak pernah ada berhenti belajarnya. Dengan adanya proses terapi yang komprehensif, diharapkan mutual relationship antara JMC - anak - orang tua dapat bekerja sama menuntaskan masalah perkembangan pada anak.
Assesment Psikologis |
Tempatnya bagus, dikelola dan ditangani oleh profesional medis yang berpengalaman. Saya bisa bilang begini karena menyaksikan sendiri suasana gedung (cozy, homy, nyaman) dan betapa profesionalnya proses dan properti terapi yang mereka sediakan.
Berikut bonus foto suasana ruangan Play Therapy.
Jl. Gondangraya No. 17, Condong Catur, Depok Sleman, Yogyakarta, 55283.
Telephone
(0274) 2830-919
Hotline Tumbuh kembang Anak dan Biro Psikologi
0811-295-4800
Hotline Poli Umum dan Poli Gigi
0811-2542-111
@andhikalady
0 komentar:
Post a Comment